Dibangunkan Anies



Sudah cukup lama kami tertidur.
Tertidur dan bermimpi Negeri ini kembali hijau seperti sawah di tanah Nusantara.
Semua itu hanya mimpi. Mimpi yang tak akan terjadi jika kita hanya berdiam diri, tertidur dan bermimpi. Semua butuh pergerakan yang kolosal, pengorbanan dan perjuangan. Kita sadar, selama ini kita terbuai oleh pujian-pujian bahwa negeri kita gemah ripah lohjinawi, subur, kaya serta makmur. Selama ini kita tertidur.
Kita tak sadar bahwa diluar sana, dentuman suara peluru masih bisa terdengar jelas diantara orang yang hanya bisa melolongkan harapan. Orang-orang yang “katanya” merdeka pun sibuk mengayuh kakinya meninggalkan orang tak merdeka dan mengasingkan diri dari sapaan. Selama ini kita tertidur.
Namun tertidurnya kami pada akhirnya ada yang membangunkan. Dia mengajak kami tak lagi “mengutuk kegelapan didalam kegelapan”. Dia mengajak kami untuk bangun dan bergerak turun tangan bersama mewujudkan mimpi Indonesia yang sehat,makmur dan terdidik. Dia yang mengajak kami untuk ikut andil menyelesaikan masalah negeri ini bersama-sama, tak mengajarkan untuk pandai mengkritik tapi mengajarkan kami untuk pandai bergerak. Dia adalah Anies Baswedan, seorang akademisi yang lahir di Kuningan dan besar di Yogyakarta.
Dia pemimpin tapi bukan hanya pemimpin melainkan seorang pemimpin yang menggerakkan. Indonesia yang kami sayangi ini bukan hanya butuh pemimpin yang hanya bisa memimpin namun pemimpin yang bisa menjadi penggerak, role model bagi warganya, inspiratif, problem solver dan visioner.
Dia pemimpin yang menggerakkan. Terbukti sudah lebih dari 18 ribu orang di Indonesia tergerak dan mau turun tangan ikut menyelesaikan masalah yang ada. Kami tak di imingi uang, kami bergerak dengan sadar dan percaya bahwa negeri ini harus kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Dan kami pun paham masalah di negeri yang luas ini tak akan selesai jika hanya pemerintah saja yang menyelasaikan. Butuh orang-orang banyak untuk menyelesaikanya. Ibaratnya seperti sapu lidi, sapu lidi tak akan bisa membersihkan kotoran hanya dengan satu batang lidi saja, namun kotoran dapat kita bersihkan dengan banyaknya batang lidi yang terikat kuat dan bersatu padu.
Dan seperti kata dia :
“lihat ada masalah, jangan panggil orang lain untuk turun tangan menyelesaikanya tapi panggil diri kita sendiri untuk turun tangan langsung menyelesaikanya”
Dengan kata-kata seperti diatas, kami sempat malu. Selama ini kami menjadi pribadi yang sibuk memanggil, sibuk mencari dan sibuk berharap kepada pemerintah untuk cepat dan sigap menyelesaikan masalah yang ada.
Dia Anies Baswedan membangunkan kami yang selama ini tertidur, kami yang terbuai pujian mengajak untuk turun tangan langsung menyelesaikan masalah negara bersama-sama, bergerak maju, pantang pulang sebelum api padam. Pantang tersenyum simpul sebelum dapur mengepul.
Kami mencintai negeri ini, kami tak mau negeri ini gelap lagi, kamipun tak mau negeri ini mati hanya karena orang lebih memilih sibuk mencaci bukan berbenah diri.
Ikutlah bersama kami menjadi bagian dari 18 ribu orang baik yang siap untuk turun tangan. Ikutlah bersama kami, menjadi pribadi yang mau berbenah diri untuk negeri, ikutlah bersama kami, menjadi pejuang melunasi janji kemerdekaan!
Saya memilih turun tangan bersama Anies Baswedan untuk Indonesia 2014

No comments:

Post a Comment

© Copyright 2014. Turun Tangan Semarang. Template Wahyu Nur Rohim