Minggu siang 15 Juni 2014, teman-teman relawan Turun Tangan Semarang bersama adik-adik dari Randusari menghabiskan waktu bersama di Taman Banjir Kanal Barat. Acara yang semula direncanakan mulai pukul 13.00 akhirnya baru terlaksana pukul 14.00 karena ada beberapa keterlambatan dalam mencari transportasi. Walaupun menunggu agak lama, adik-adik di Randusari tetap semangat mengikuti acara “Semarang Menginspirasi”.
Tujuan dari acara ini adalah ingin memberi hiburan yang positif
untuk adik-adik yang baru melaksanakan ujian sekolah. Kegiatan ini juga
bertujuan untuk memotivasi adik-adik agar tetap semangat belajar dan mewujudkan
cita-citanya. Acara dibuka oleh dua orang kakak yang keren dan kece yaitu Kak
Dhika dan Kak Fitri. Diawali dengan aneka macam tepuk-tepuk semangat yang bisa
menambah keceriaan adik-adik dan kakak-kakak pendamping tentunya.
Pemateri
dalam “Semarang Menginspirasi” yang pertama adalah Kak Dian, seorang dosen muda
di salah satu perguruan tinggi di Semarang ini mengenalkan tentang Sejarah
Komputer. Mulai dari jenis komputer yang sebesar gedung sekolah, sampai
komputer yang bisa kita genggam. Adik-adik juga diajak bermain dengan mencari
alat-alat dalam suatu kardus yang bisa dikategorikan dalam jenis komputer
antara lain ada kalkulator dan hand phone. Mereka mendengarkan penjelasan dari
Kak Dian dengan antusias dan senang karena mendapatkan hadiah saat permainan
usai.
Pemateri
kedua adalah Kak Farhan, seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang ini
sangat bersemangat sekali menyampaikan nilai-nilai positif dengan suatu
permainan. Permainannya yaitu Mencari Apel Emas. Di akhir permainan Kak Farhan
mengeluarkan dua buah apel yang
berukuran besar dan kecil. Adik-adik disuruh memilih diantara kedua apel
tersebut. Sudah pasti apel besarlah yang dipilih oleh adik-adik. Kemudian Kak
Farhan membelah kedua apel secara melintang. Dan apa yang terjadi? Ternyata di
dalam kedua apel itu terdapat bentuk bintang yang tersusun dari biji-biji apel.
Baik apel yang besar maupun yang kecil, keduanya sama-sama memiliki bintang di
dalamnya.
Pelajaran yang bisa diambil adalah jangan menilai sesuatu dari bentuk
luarnya saja, karena setiap ciptaan Tuhan pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Kak Farhan membimbing adik-adik untuk mengeluarkan
bintang yang ada di dalam dirinya. Ada yang suka membantu orang tua, ada yang
suka menolong dan berbagi bersama teman yang lain. Indah sekali bukan jika kita
bisa mengeluarkan bintang dari diri kita masing-masing dan bisa bermanfaat
untuk banyak orang. J
Pemateri
selanjutnya adalah Kak Fitri atau biasa dipanggil Kak Zahrana, seorang
mahasiswi dari Universitas Sultan Agung ini sangat pandai mengajak adik-adik
untuk berbicara bahasa Inggris. Sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya, Kak
Fitri mengenalkan kepada adik-adik nama-nama anggota badan dengan menggunakan
Bahasa Inggris, mulai dari ujung rambut sampai ujung jari. Adik-adik senang
saat ditunjuk untuk maju dan menghafalkan nama-nama anggota badan satu per
satu.
Setelah ketiga pemateri selesai, adik-adik diajak bermain puzzle Peta
Indonesia, dipandu oleh Kak Ener dan Kak Indri. Menyusun Peta Indonesia
ternyata tidak semudah yang dibayangkan, karena adik-adik masih kesulitan maka
kakak-kakak pendamping banyak yang membantu. Ada juga permainan “Benar-Salah”
dan “Kemana Angin Berhembus” yang dipandu oleh Kak Adhita. Adik-adik sangat
ceria selama permainan berlangsung.
Waktu
menunjukkan pukul 15.30 saat permainan usai dan acara “Semarang Menginspirasi”
ditutup dengan menuliskan cita-cita
dan
harapan adik-adik, lalu ditempelkan di balon cita-cita. Bukan hanya adik-adik
saja yang menuliskan cita-cita dan harapannya, kakak-kakak pendamping juga tak
mau ketinggalan, ikut berebut kertas dan spidol untuk menulis. Ada yang menulis
ingin menjadi guru,
pemain sepak bola, dan ada juga yang menulis ingin cepat lulus kuliah dan
menjadi dosen seperti Kak Dian. Balon cita-cita diterbangkan bersama dengan doa
dan harapan kita semoga kita semua bisa mengejar balon cita-cita itu walaupun
sudah terbang tinggi di langit, kita pasti bisa mencapainya dan menggenggamnya
kembali. Seperti lirik lagu di akhir acara ini,
“Aku
bisa, aku pasti bisa, ku harus terus berusaha”
“Bila
ku gagal itu tak mengapa, setidaknya ku tlah mencoba.”
“Aku
bisa, aku pasti bisa, ku tak mau berputus asa.”
“Coba
terus coba sampai ku bisa, aku pasti bisaaa...!”
Di tulis oleh Kinanti Anggraeni
No comments:
Post a Comment